Layanan Data Kependudukan Tidak Prima, Komisi 1 DPRD Gresik Usul Gunakan Aplikasi
Berita Terkait
Recover your password.
A password will be e-mailed to you.
“Kita sering mendapat keluhan masyarakat mengenai layanan Dispendukcapil yang kurang prima,” ujarnya, saat jumpa pers di Gedung DPRD Gresik, Senin (9/3/2020).
Sementara, Wakil ketua Komisi I, Syaichu Busiri merinci layanan Dispendukcapil yang kurang maksimal, antara lain, layanan akte kelahiran, perubahan KK, kartu identitas anak, akta kematian. “Semua layanan data tersebut masih dilakukan secara manual. Padahal, bisa memanfaatkan teknologi aplikasi sehingga bisa menghemat waktu,” ujarnya.
Busiri mencontohkan seperti akta kematian bisa diterbitkan sebelum jenasah dimakamkan. “Ini layanan yang belum dilakukan di Gresik dan kita akan mendesak Pemkab untuk segera melakukannya,” tegasnya.
Selain itu, lanjut Busiri, pembagian kewenangan masih terpusat di Dispendukcapil hingga terjadi penumpukan data hingga 600 sampai 800 berkas setiap harinya. “Padahal jika menggunakan teknologi aplikasi bisa mengurangi penumpukan data hingga 80 persen,” tambahnya.
Kondisi ini kata Busiri, tertinggal jauh dibanding kabupaten lain soal data kependudukan. Untuk itu butuh terobosan dan tindakan radikal untuk mengejar ketertinggalan ini.
“Penyebabnya karena mindset yang belum dianut oleh para pejabat di Gresik. Hal-hal semacam ini belum masuk prioritas dan konsen para pejabat. Mereka tidak punya road map yang jelas. bahkan, mereka belum cukup punya pengalaman dan pengetahuan,” ujarnya.
Komisi I ingin semua pekerjaan di OPD bersifat paperless (tidak menggunakan kertas, red) sehingga bisa menghemat waktu dan anggaran. “Saya sudah berkali-kali menyampaikan sehingga biaya ATK bisa sangat minim bisa tinggal 10 persen,” pungkasnya. (Zen)
Recover your password.
A password will be e-mailed to you.